Apakah kalian pernah mendengar istilah storytelling ? Ya, istilah ini kebanyakan mengacu pada kemampuan seseorang untuk bercerita. Tetapi, sebenarnya storytelling bukan hanya sekedar bercerita atau mendongeng pada teman di sekitar. Lebih dari itu, storytelling merupakan suatu cara untuk memikat perhatian dari pendengarnya.
Tak heran, sekarang ini banyak brand yang menerapkan teknik storytelling dalam pembuatan konten marketing. Komponen utama pada teknik storytelling marketing adalah memikat hati konsumen. Dalam membuat konten storytelling, para brand harus dapat membuat suatu cerita yang mampu memikat konsumen sehingga mereka mau menggunakan produk yang ditawarkan.
Menurut Forbes, storytelling adalah kemampuan untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan orang lain.
Dengan menerapkan storytelling dalam marketing, konsumen akan lebih mudah tertarik terhadap produkmu. Apalagi jika promosi yang kamu lakukan dikemas dengan konten cerita yang memicu rasa emosional dalam diri konsumen tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teknik storytelling ini menitikberatkan pada sisi emosional seseorang. Pesan yang ingin kamu sampaikan dapat lebih mudah diterima oleh orang lain. Jika kamu dapat menjangkau audiens yang tepat, mereka akan tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut tentang brandmu, atau bahkan sampai membeli produkmu.
Dengan adanya storytelling, konten marketing yang kamu buat dapat lebih “hidup”. Ada cerita dan makna tersirat di dalamnya, membuat konsumen betah berlama-lama mengkonsumsi kontenmu. Jika kontenmu menarik dan banyak orang yang memberikan reaksi seperti share atau komentar, maka kontenmu memiliki kemungkinan besar untuk menjadi viral.
Satu hal yang harus diingat, buatlah konten storytelling yang berkaitan dengan target konsumen bisnismu. Jadi penting untuk mengetahui terlebih dahulu siapa saja yang masuk ke dalam target konsumen dari bisnismu. Setiap segmen usia maupun gender akan berbeda cara pendekatannya. Walaupun sudah semaksimal mungkin membuat konten storytelling, tetapi jika tidak sesuai dengan target konsumen, belum tentu hasil yang didapat akan optimal.
Sekian informasi terkait teknik storytelling dalam marketing. Semoga bermanfaat dan dapat berguna dalam pembuatan konten marketing bisnis kamu!